Evolusi Jaringan Seluler dari Masa ke Masa, 1G hingga 5G

Wiki Article

Smartphone telah melekat di dalam kegiatan keseharian manusia pas ini. Smartphone seakan-akan udah jadi kebutuhan pokok yang mesti dimiliki oleh semua.

Namun, fungsi smartphone bakal berkurang tanpa kehadiran jaringan seluler dan internet. Sementara untuk terhubung internet, dibutuhkan sarana jaringan seluler yang kredibel.

Saat ini, perkembangan teknologi udah mengantarkan peradaban manusia ke jaman jaringan seluler 5G. Salah satu kelebihan yang dibawa teknologi seluler generasi kelima ini adalah kecepatan unduh (download) yang diklaim sanggup raih 20 Gbps.

Jauh sebelum akan itu, pertumbuhan teknologi jaringan seluler diawali berasal dari generasi yang lebih sederhana, yaitu 1G. Perjalanannya pun terbilang lumayan panjang. Dibutuhkan waktu lebih kurang 40 tahun untuk menyempurnakan teknologi jaringan seluler dari generasi 1G ke 5G.

Lantas bagaimana perjalanan evolusi jaringan seluler 1G ke 5G? Selengkapnya, tersebut pemaparannya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Cengn, Jumat (28/5/2021).

1G

Jaringan generasi awal ini pertama kali dikomersilkan oleh perusahaan Jepang, Nippon Telegram plus Telephone (NTT) terhadap th. 1979. Mulanya, jaringan seluler ini hanya diperuntukkan bagi penduduk kota Tokyo.

Lima tahun kemudian, NTT selanjutnya berhasil mendistribusikan 1G secara merata di semua kota di Jepang.

Tak hanya di Jepang, 1G turut diperkenalkan di Amerika pada awal Maret 1983 oleh perusahaan Ameritech. Jaringan 1G kemudian turut didistribusikan di Kanada terhadap pertengahan th. 1980-an dan di Inggris terhadap th. 1985.

Pada jaman th. 80-an, jaringan 1G dapat dibuka bersama dengan ponsel Motorola DynaTAC. Ponsel yang dijuluki The Brick (batu bata) tersebut miliki bobot lebih kurang 1 kg, dan diperlukan pas hampir 10 jam untuk isikan daya ponsel ini sampai penuh.

Meskipun tergolong sebagai teknologi yang revolusioner terhadap saat itu, 1G masih jauh berasal dari kata sempurna. Sebagai generasi jaringan seluler pertama, 1G tak luput berasal dari banyak kekurangan.

Salah satunya termasuk kualitasnya yang terbilang rendah. Jaringan 1G cuma mampu digunakan untuk mobilisasi satu tugas sederhana, yaitu untuk jalankan panggilan suara.

1G beroperasi memakai teknologi analog bernama Advanced Mobile Phone System (AMPS). Teknologi ini pakai modulasi Frequency Division Multiple Access (FDMA) yang mampu membuahkan kecepatan maksimum 2,4 Kbps.

Namun karena tetap belum sempurna, tak jarang timbul nada bising yang mengganggu sepanjang berjalannya proses telepon.

Tak cuma itu, cakupan jaringannya juga masih belum luas, dan sistem keamanannya masih belum dienkripsi. Hal ini terlalu mungkin pengguna lain untuk menyadap isikan obrolan telpon gunakan alat pemindai radio.

Karena jaringan seluler sudah disempurnakan, 1G kini telah ditinggalkan. Namun, Rusia diketahui jadi satu-satunya negara yang tetap mengoperasikan jaringan seluler 1G hingga kala ini.

2G

Terlepas berasal dari banyaknya kekurangan 1G, jaringan pionir itu mampu bertahan cukup lama. Hingga pada th. 1991, di mana jaringan 2G kelanjutannya pertama kali komersil di Finlandia.

Komputer jaringan yang udah mengandalkan teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) ini ikut disempurnakan bersama dengan beragam penyempurnaan.

Salah satunya termasuk sistem keamanan yang amat mungkin panggilan telepon yang terenkripsi. Dengan demikian, pengguna mampu lebih tenang kala melaksanakan panggilan telepon, gara-gara tidak lagi bisa disadap.

Peningkatan lain datang dari aspek mutu suara. Pengguna tak kembali mendapatkan nada statis yang bising sementara lakukan panggilan.

Soal kecepatan, jaringan 2G menawarkan bandwidth 30 KHz sampai 200 KHz. Selain itu, jaringan ini ikut memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan SMS dan MMS, walaupun bersama kecepatan rendah, sampai 64 Kbps.

Peningkatan terus menerus berasal dariteknologi GSM memperkenalkan jaringan seluler 2,5G, yang mencampurkan kebolehan packet switching di dalam bentuk GPRS, dan termasuk teknologi EDGE.

Jaringan 2,5G mampu membuahkan kecepatan information sampai 144kbps, amat mungkin pengguna untuk mengirim dan menerima pesan e mail dan menjelajahi web.

Hal ini membawa dampak pemakaian ponsel makin lama meningkat, supaya permintaan dapat data kian membengkak.

3G

Memasuki masa th. 2000-an, teknologi jaringan 3G jadi diperkenalkan oleh NTT DoCoMo tepatnya pada th. 2001.

Jika dibandingkan bersama dengan pendahulunya, jaringan 3G mempunyai kebolehan transfer data 4 kali lebih besar dengan kecepatan kebanyakan raih 2 Mbps dan kecepatan maksimum sampai 14 Mbps.

Berkat peningkatan ini, jaringan 3G semua kesibukan merasa dari streaming video, konferensi video, sampai panggilan video bisa dilakukan dengan lebih lancar.

Pengguna pun mampu mendengarkan musik, jalankan panggilan, mengirim pesan teks, dan laksanakan pencarian lewat internet pakai perangkat seluler mereka.

Popularitas jaringan 3G kian meredup, semenjak kemunculan deretan ponsel pintar (smartphone) terhadap th. 2007.

Smartfren HP Samsung Galaxy J1 ACE VE yang dipaketkan Smartfren dalam bundling kartu perdana 4G LTE

4G/LTE

Peralihan jaman ponsel candybar ke smartphone disertai bersama pertumbuhan jaringan seluler di dunia. Mulanya, jaringan 4G pertama kali komersil di Norwegia terhadap akhir tahun 2009.

Jaringan 4G sendiri merupakan generasi pertama yang pakai teknologi Long-Term Evolution (LTE). Secara teknis, teknologi ini mampu menghasilkan kecepatan unduh website antara 10 Mbps hingga 1 Gbps.

Selain itu, jaringan seluler genari keempat ini turut menawarkan latensi yang lebih baik. Hal ini ditandai dengan sedikitnya sistem buffering, peningkatan terhadap kualitas suara, dan juga kualitas streaming dan kecepatan unduh yang lebih cepat.

4G termasuk dikenal sebagai jaringan seluler berbasis IP pertama di dunia, yang mampu mengakomodasi Quality of Service (QoS) dan juga akses broadband nirkabel pada Multimedia Messaging Service (MMS), percakapan video, TV seluler, konten HDTV, hingga Penyiaran Video Digital (DVB).

Namun didalam kala yang relatif singkat sejak diperkenalkan, jaringan 4G sudah merasa berjuang untuk menanggulangi tuntutan yang mampir silih berganti.

Adapun tuntuan yang dimaksud termasuk kemunculan teknologi Augmented Reality (AR), kendaraan otonom, serta perkembangan Internet of Things (IoT). Hal ini seakan-akan menuntut jaringan 4G untuk tumbuh makin lama cepat, bersama permintaan bandwidth seluler yang tumbuh bersama dengan tambah cepat pula.

Selain haus bandwidth, aplikasi yang bermunculan kala ini turut butuh kecepatan yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah. Faktor ini kemudian mengakibatkan permohonan untuk kuantitas koneksi yang makin lama tinggi sampai lebih dari 29 miliar koneksi pada tahun 2022, menurut Ericsson.

Mengetahui jaringan 4G/LTE yang nyaris mencapai kapasitas maksimunnya, International Telecommunications Union (ITU), lantas jadi menetapkan spesifikasi beberapa syarat untuk jaringan 5G terhadap tahun 2015.

5G

Jaringan 5G diluncurkan secara perdana di Korea Selatan pada Maret 2019. Jaringan seluler generasi kelima ini kemudian diboyong oleh provider lokal, seperti KT, LG Uplus, dan SK Telecom.

Saat ini, Kanada merupakan tidak benar satu negara bagian yang sudah mengadopsi penggunaan jaringan seluler 5G di kota-kotanya.

Dari aspek konektivitas, 5G diklaim dapat sediakan kecepatan information sampai 20 kali lebih cepat dibanding 4G. Di Kanada, hasil pengujian speed internet menunjukkan angka 169,46 Mbps, atau 205 % lebih cepat berasal dari 4G.

Selain berasal dari faktor kecepatan, latensi dan ukuran bandwidth yang dimiliki 5G termasuk tergolong lebih baik. Latensi terhadap jaringan ini cenderung lebih rendah, yaitu 10 milidetik.

Angka ini perlihatkan perbedaan yang signifikan dari jaringan 4G yang punya latensi rata-rata sekitar 50 milidetik.

Beberapa sumber ikut menyebutkan bahwa latensi jaringan 5G dapat turun lebih jauh lagi, sampai meraih angka 1 milidetik.

Ukuran bandwidth 5G termasuk condong lebih besar, yakni 30 GHz dan 300 GHz. Hal ini terbilang lumrah, mengingat 5G merupakan salah satu syarat-syarat mutlak berasal dari pertumbuhan IoT di wilayah smart city dan industri lainnya.

5G di Indonesia

Dengan diresmikannya jaringan 5G Telkomsel terhadap 27 Mei lalu, membawa pertumbuhan jaringan seluler di Indonesia ke babak yang baru.

Selaku operator seluler pertama yang menggelar fasilitas 5G di Indonesia, Telkomsel diketahui manfaatkan pita frekuensi 2.300 MHz dan 1.800 MHz untuk jaringan tersebut.

Setelah resmi digulirkan, pihak Telkomsel menjelaskan bahwa pengguna tidak kudu jalankan pendaftaran kembali atau mengganti kartu SIM Telkomsel jika inginkan menikmati layanan internet baru tersebut.

Saat ini, Telkomsel telah menggelar jaringan 5G di enam titik yang tersebar di Jabodetabek. Keenam titik tersebut termasuk area residensial di Kelapa Gading, Pondok Indah, PIK, BSD, Widya Chandra, dan Alam Sutera.

Di luar Jabodetabek, Telkomsel berjanji dapat turut mempunyai jaringan 5G miliknya ke kota-kota besar lainnya seperti Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan.

Di samping keenam wilayah tadi, jaringan 5G Telkomsel juga dapat dibuka di Institut Teknologi Bandung, Telkom University, Jawa Barat, dan Telkomsel Smart Office, Jakarta.

Report this wiki page